Sabtu, 10 Mei 2014

Kehidupan Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK

a.         Letak Geografis
Kerajaan Dernak secara geografis terletak di Jawa Tengah. Kerajaan Demak merupakan kerajaan lslam pertama di Pulau Jawa, yang pada awal munculnya Kerajaan Demak mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama lslam. Sebelumnya Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah vassal atau bawahan Kerajaan Majapahit. Kemudian kekuasaannya diberikan kepada Raden Patah, salah seorang keturunan Raja Brawijaya V (Raja Majapahit) dan ibunya menganut lslam serta berasal dari Jeumpa. Adapun faktor-faktor yang mendorong berdirinya Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :
o   Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan para pedagang Islam mencari persingggahan dan perdagangan baru, misalnya di Demak.
o   Raden Patah, pendiri Demak masih keturunan Raja Majapahit Brawijaya V.
o   Raden Patah mendapat dukungan dari para wali yang sangat dihormati.
o   Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah.
o   Mundur dan runtuhnya Majapahit.
o   Pusaka Kerajaan Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada Raden Patah. Dengan demikian, kerajaan Demak merupakan kelanjutan dari Kerajaan Majapahit dalam bentuk yang baru.
b.         Kehidupan Politik
Adapun rala-raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :
1.         Raden Patah(1500-1518M)
Raden patah adalah raja pertama Kerajaan Demak yang bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah. Kerajaan Demak berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran agama lslam.
2.         Adipati Unus (151-1521 M)
Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam usia yang masih sangat muda. Walaupun demikian, Adipati Unus dikenal sebagai panglima perang yang gagah berani melakukan blokade terhadap Portugis di Malaka. Oleh karena Adipati Unus meninggal tidak meninggalkan putra mahkota, maka Adipati Unus digantikan oleh salah seorang adiknya yang bernama Raden Trenggana.
3.         Sultan Trenggana (1521-1546 M)
Sultan Trenggana dilantik menjadi raja Demak oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya dan agama lslam berkembang lebih luas. Pada tahun 1522M Demak mengirimkan pasukan ke Jawa Barat yang dipimpin oleh Fatahillah. Tujuan pengirirnan tersebut untuk menggagalkan terjadinya hubungan antara Kerajaan Pajajaran dan Portugis. Fatahillah berhasil mengusir Portugis dan menduduki Banten dan Cirebon, kernudian Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 M, kemudian diperingati sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Dalam perluasan pengaruh Demak di Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana. Satu per satu daerah di Jatim, seperti Madiun, Gresik, Tuban, Singasari, dan Blambangan berhasil dikuasai. Namun, ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546 M, Sultan Trenggana gugur.
c.          Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah diatur sesuai dengan ajaran lslam, tetapi ada pula masyarakat yang masih menjalankan tradisi lama. Sehingga, muncullah kehidupan sosial masyarakat yang merupakan perpaduan antara agama lslam dan tradisi lama (Hindu-Buddha).
d.         Kehidupan Ekonomi
Dilihat dari segi ekonomi, Demak sebagai kerajaan maritim, menjalankan fungsinya sebagai penghubung atau transit daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka sebagai pasaran di bagian barat. Perekonomian Demak dapat berkembang dengan pesat di dunia maritim karena didukung oleh penghasil dalam bidang agraris yang cukup besar.
e.         Kehidupan Budaya
Di bidang budaya, terlihat jelas dengan adanya pembangunanMasjid Agung Demak yang terkenal dengan salah satu tiang utamanya terbuat dari kumpulan sisa-sisa kayu yang dipakai untuk membuat masjid itu sendiri yang disebut soko tatal. Di pendapa (serambi depan masjid) itulah Sunan Kalijaga(pemimpin pembangunan masjid) meletakkan dasar-dasar syahadatain (perayaan Sekaten). Tujuannya ialah untuk memperoleh banyak pengikut agama Islam. Tradisi Sekaten itu sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.
f.           Faktor Kemajuan
Beberapa faktor penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.       Mundur dan runtuhnya Majapahit,
2.       Raden Patah, seorang keturunan Raja Majapahit Brawijaya V mendapat dukungan dari parawali yang sangat dihormati,
3.       Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah,
4.       Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
5.       Pusaka kerajaan Majapahti sebagai lambang pemegang kuasa diberikan kepada Raden Patah.
g.         Faktor kemunduran
Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.       Terjadi pertikaian antarkeluarga sepeninggal Sultan Trenggana,
2.       Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan,
3.       Arya Penangsang dapat dikalahkan Jaka Tingkir.