BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Saat
Anda lulus SMA, maka akan dihadapkan dengan alternatif pilihan yaitu bekerja
atau meneruskan kerja. Bagi seseorang yang meneruskan kuliah pun juga nantinya
akan menghadapi dunia kerja. Mulai saat ini Anda harus memiliki pandangan
mengenai pekerjaan Anda kelak, apa yang Anda harapkan saat bekerja, serta menambah
wawasan mengenai dunia kerja. Melalui makalah ini kita akan membahas tentang
apa itu filosofi kerja dan etos kerja.
2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
yang akan dibahas, yakni :
a. Apa
pengertian filosofi kerja?
b. Apa
pengertian etos kerja?
c. Apa
sajakah fungsi dari etos kerja?
d. Bagaimana
cara menumbuhkan sikap etos kerja?
3.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini, yaitu :
a. Untuk
mengetahui arti dari filosofi kerja.
b. Untuk
mengetahui arti dari etos kerja.
c. Untuk
mengetahui apa saja fungsi dari etos kerja.
d. Untuk
mengetahui cara-cara menumbuhkan sikap etos kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Filosofi Bekerja
Bekerja bukan sekedar mencari penghasilan, tetapi
bermaksud mewujudkan potensi diri untuk kebaikan dan kemuliaan umat manusia.
Nilai pekerjaan seseorang tidak dilihat dari hasil gajinya, penampilan pakaian,
dan kantornya yang mewah, tetapi dilihat dari nilai amanahnya, makna
psikologis, dan makna spiritual bagi kehidupan umat.
Bekerja
dikategorikan menjadi 2 kelompok ;
1. Menjadi
Wiraswastawan, contoh :
o
Pedagang, dari pedagang kaki lima sampai
pedagang tingkat Ekspor- Impor.
o
Pengusaha, dari pengusaha pembuat kue
sampai pengusaha besar dengan berbagai macam bentuk usahanya.
2. Bekerja
pada pihak lain, contohnya :
o
Pegawai Negeri Sipil, TNI, Polisi
o
Pegawai BUMN
o
Pegawai Perusahaan Swasta.
Adapun yang akan Anda pilih setelah Anda
menyelesaikan pendidikan apakah akan menjadi wiraswastawan atau pekerja
pada pihak lain, ada beberapa hal prinsip yang harus diperhatikan. Untuk
menjadi wiraswastawan ;
o
pantang menyerah
o
Senantiasa Berani menghadapi tantangan
o
Ulet dan mempelajari dan mengkaji
o
Tidak mencampuradukkan antara keuangan
pribadi/keluarga dengan keuangan usaha.
Bekerja
pada pihak lain ;
o
Senantiasa aktif mencari informasi
lowongan kerja sesuai keahlian yang dimiliki.
o
Disiplin pada peraturan yang ada.
o
Mampu bekerja sama dengan teman sejawat,
pimpinan, maupun anak buah.
Senantiasa
mengembangkan kemampuan diri dalam berbagai hal dengan falsafah belajar
seumur hidup.
2.
Etos Kerja
a.
Definisi
Menurut
Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju,
dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai
dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat
diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam
keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan
bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan
perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku,
dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang merumuskan siapa
dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap
tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja
menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
Etos berasal
dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang,
motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni
gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai
tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar
terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah,
2004:8).
Menurut
Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang
dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing
individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan.
Menurut
kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai
panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding
beliefs of a person, group or institution).
Menurut
Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan
kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap
kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar
dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja
masing-masing pribadi.
Etos kerja
dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja
yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang
diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).
Menurut Toto
Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya
mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang
mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola
hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk
lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal
penting seperti:
a.
Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu
direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik
dari kemarin.
b.
Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu
merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
c.
Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa
pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
ketekunan dan kesungguhan.
d.
Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan
hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e.
Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar
pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas
diri.
b.
Fungsi Etos Kerja
Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989)
fungsi etos kerja adalah:
(a)
pendorang timbulnya perbuatan
(b)
penggairah dalam aktivitas
(c)
penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar
kecilnya motivasi yang akan menentukan
cepat lambatnya suatu perbuatan.
c.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja
1. Menumbuhkan
sikap optimis :
a)
Mengembangkan semangat dalam diri
b)
Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
c)
Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri
anda sendiri :
a)
Lepaskan impian
b)
Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3. Keberanian
untuk memulai :
a)
Jangan buang waktu dengan bermimpi
b)
Jangan takut untuk gagal
c)
Merubah kegagalan menjadi sukses
4.
Kerja dan waktu :
a)
Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
b)
Jangan cepat merasa puas
5.
Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
a)
Latihan berkonsentrasi
b)
Perlunya beristirahat
6.
Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang perlu dibina untuk meningkatkan Etos Kerja menurut (Siregar, 2000) :
a)
Kesadaran : keadaan mengerti akan
pekerjaanya.
b)
Semangat : keinginan untuk bekerja.
c)
Kemauan : apa yang diinginkan, kehendak
dalam bekerja.
d)
Komitmen
: perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan.
e)
Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa
dalam bekerja.
f)
Produktif : banyak menghasilkan sesuatu
bagi perusahaan.
g)
Peningkatan.
h)
Wawasan : konsepsi atau cara pandang
tentang bekerja.
Bagaimana etos kerja
putra-putri Indonesia? Di republik ini, Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja
Professional dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Kerja adalah
Rahmat
2.
Kerja adalah
Amanah
3.
Kerja adalah
Panggilan
4.
Kerja adalah Aktualisasi
5.
Kerja adalah
Ibadah
6.
Kerja adalah
Seni
7.
Kerja adalah
Kehormatan
8.
Kerja adalah
Pelayanan
Namun demikian,
di website ini disodorkan etos kerja baru, yaitu etos kerja Pancasila, untuk
membedakannya dari istilah-istilah yang ada.
3.
Harapan Bekerja
Harapan
adalah bentuk dari kepercayaan terhadap sesuatu yang diinginkan, umumnya berbentuk tidak tampak dan terwujud dengan cara
berdoa atau berusaha. Terkadang harapan tertumpu pada seseorang / sesuatu.
Sedangkan
"harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki
dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi
nyata sangatlah kecil. Tipe harapan itu ada dua yaitu :
Harapan
kosong adalah harapan yang diinginkan seseorang tetapi orang tersebut tidak ada
usaha untuk mewujudkan harapan tersebut sehingga harapan tersebut hanya impian
semata.
Harapan
real adalah harapan yang diinginkan seseorang dan orang tersebut berusaha keras
untuk mewujudkannnya sehingga harapan yang diimpikan menjadi kenyataan.
4.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari
penulisan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa bekerja
tidak hanya untuk mendapatkan uang, melainkan bermaksud mewujudkan potensi diri untuk kebaikan dan
kemuliaan umat manusia.
Etos
kerja berasal dari
bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi
atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara
bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan.
Sedangkan
harapan adalah bentuk dari kepercayaan terhadap sesuatu yang diinginkan, umumnya
berbentuk tidak tampak dan terwujud
dengan cara berdoa atau berusaha.
I.
SARAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar