Senin, 21 April 2014

Filosofi dan Etos Kerja

BAB I
PENDAHULUAN
           
1.                     Latar Belakang
Saat Anda lulus SMA, maka akan dihadapkan dengan alternatif pilihan yaitu bekerja atau meneruskan kerja. Bagi seseorang yang meneruskan kuliah pun juga nantinya akan menghadapi dunia kerja. Mulai saat ini Anda harus memiliki pandangan mengenai pekerjaan Anda kelak, apa yang Anda harapkan saat bekerja, serta menambah wawasan mengenai dunia kerja. Melalui makalah ini kita akan membahas tentang apa itu filosofi kerja dan etos kerja.

2.                     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas, yakni :
a.       Apa pengertian filosofi kerja?
b.      Apa pengertian etos kerja?
c.       Apa sajakah fungsi dari etos kerja?
d.      Bagaimana cara menumbuhkan sikap etos kerja?

3.                     Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
a.       Untuk mengetahui arti dari filosofi kerja.
b.      Untuk mengetahui arti dari etos kerja.
c.       Untuk mengetahui apa saja fungsi dari etos kerja.
d.      Untuk mengetahui cara-cara menumbuhkan sikap etos kerja.






BAB II
PEMBAHASAN

1.            Filosofi Bekerja

Bekerja bukan sekedar mencari penghasilan, tetapi bermaksud mewujudkan potensi diri untuk kebaikan dan kemuliaan umat manusia. Nilai pekerjaan seseorang tidak dilihat dari hasil gajinya, penampilan pakaian, dan kantornya yang mewah, tetapi dilihat dari nilai amanahnya, makna psikologis, dan makna spiritual bagi kehidupan umat. Bekerja dikategorikan menjadi 2 kelompok ;
1.      Menjadi Wiraswastawan, contoh :
o   Pedagang, dari pedagang kaki lima sampai pedagang   tingkat Ekspor- Impor.
o   Pengusaha, dari pengusaha pembuat kue sampai pengusaha besar dengan  berbagai macam bentuk usahanya.
2.      Bekerja pada pihak lain, contohnya :
o   Pegawai Negeri Sipil, TNI, Polisi
o   Pegawai BUMN
o   Pegawai Perusahaan Swasta.
Adapun yang akan Anda pilih setelah Anda menyelesaikan pendidikan apakah akan menjadi wiraswastawan  atau pekerja pada pihak lain, ada beberapa hal prinsip yang harus diperhatikan. Untuk menjadi wiraswastawan ;
o   pantang menyerah
o   Senantiasa Berani menghadapi tantangan
o   Ulet dan mempelajari dan mengkaji
o   Tidak mencampuradukkan antara keuangan pribadi/keluarga dengan keuangan usaha.
Bekerja pada pihak lain ;
o   Senantiasa aktif mencari informasi lowongan  kerja sesuai keahlian yang dimiliki.
o   Disiplin pada peraturan yang ada.
o   Mampu bekerja sama dengan teman sejawat, pimpinan, maupun anak buah.
Senantiasa mengembangkan kemampuan diri dalam berbagai hal dengan falsafah belajar seumur    hidup.
2.            Etos Kerja
a.       Definisi
Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan.
Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).
Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).
Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a.         Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b.        Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
c.         Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d.        Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e.         Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.

b.      Fungsi Etos Kerja
Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a)    pendorang timbulnya perbuatan
(b)   penggairah dalam aktivitas
(c)    penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang         akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.

c.      Cara Menumbuhkan Etos Kerja
1.      Menumbuhkan sikap optimis :
a)      Mengembangkan semangat dalam diri
b)      Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
c)      Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2.      Jadilah diri anda sendiri :
a)      Lepaskan impian
b)      Raihlah cita-cita yang anda harapkan
3.      Keberanian untuk memulai :
a)      Jangan buang waktu dengan bermimpi
b)      Jangan takut untuk gagal
c)      Merubah kegagalan menjadi sukses
4.      Kerja dan waktu :
a)      Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
b)      Jangan cepat merasa puas
5.      Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
a)      Latihan berkonsentrasi
b)      Perlunya beristirahat
6.      Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang perlu dibina untuk meningkatkan Etos Kerja menurut (Siregar, 2000) :
a)      Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
b)      Semangat : keinginan untuk bekerja.
c)      Kemauan : apa yang diinginkan, kehendak dalam bekerja.
d)     Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan.
e)      Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
f)       Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
g)      Peningkatan.
h)      Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.
Bagaimana etos kerja putra-putri Indonesia? Di republik ini, Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja Professional dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Kerja adalah Rahmat
2.    Kerja adalah Amanah
3.    Kerja adalah Panggilan
4.    Kerja adalah Aktualisasi
5.    Kerja adalah Ibadah
6.    Kerja adalah Seni
7.    Kerja adalah Kehormatan
8.    Kerja adalah Pelayanan
Namun demikian, di website ini disodorkan etos kerja baru, yaitu etos kerja Pancasila, untuk membedakannya dari istilah-istilah yang ada.
3.            Harapan Bekerja

Harapan adalah bentuk dari kepercayaan terhadap sesuatu yang diinginkan, umumnya berbentuk tidak tampak dan terwujud dengan cara berdoa atau berusaha. Terkadang harapan tertumpu pada seseorang / sesuatu.
Sedangkan "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil. Tipe harapan itu ada dua yaitu :
  Harapan kosong adalah harapan yang diinginkan seseorang tetapi orang tersebut tidak ada usaha untuk mewujudkan harapan tersebut sehingga harapan tersebut hanya impian semata.
  Harapan real adalah harapan yang diinginkan seseorang dan orang tersebut berusaha keras untuk mewujudkannnya sehingga harapan yang diimpikan menjadi kenyataan.


4.       
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari penulisan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa bekerja tidak hanya untuk mendapatkan uang, melainkan bermaksud mewujudkan potensi diri untuk kebaikan dan kemuliaan umat manusia.
Etos kerja berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan.
Sedangkan harapan adalah bentuk dari kepercayaan terhadap sesuatu yang diinginkan, umumnya berbentuk tidak tampak dan terwujud dengan cara berdoa atau berusaha.

      I.            SARAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar