KERAJAAN
DEMAK
a.
Letak
Geografis
Kerajaan
Dernak secara geografis terletak di Jawa Tengah. Kerajaan Demak merupakan
kerajaan lslam pertama di Pulau Jawa, yang pada awal munculnya Kerajaan Demak
mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur
yang telah menganut agama lslam. Sebelumnya Demak bernama Bintoro yang
merupakan daerah vassal atau bawahan Kerajaan Majapahit. Kemudian kekuasaannya
diberikan kepada Raden Patah, salah seorang keturunan Raja Brawijaya V (Raja
Majapahit) dan ibunya menganut lslam serta berasal dari Jeumpa. Adapun
faktor-faktor yang mendorong berdirinya Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :
o
Jatuhnya
Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan para pedagang Islam mencari
persingggahan dan perdagangan baru, misalnya di Demak.
o
Raden
Patah, pendiri Demak masih keturunan Raja Majapahit Brawijaya V.
o
Raden
Patah mendapat dukungan dari para wali yang sangat dihormati.
o
Banyak
adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah.
o
Mundur
dan runtuhnya Majapahit.
o
Pusaka
Kerajaan Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada Raden
Patah. Dengan demikian, kerajaan Demak merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Majapahit dalam bentuk yang baru.
b.
Kehidupan
Politik
Adapun rala-raja yang
pernah memerintah Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :
1.
Raden
Patah(1500-1518M)
Raden
patah adalah raja pertama Kerajaan Demak yang bergelar Sultan Alam Akbar
al-Fatah. Kerajaan Demak berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan
pusat penyebaran agama lslam.
2.
Adipati
Unus (151-1521 M)
Masa
pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam usia
yang masih sangat muda. Walaupun demikian, Adipati Unus dikenal sebagai
panglima perang yang gagah berani melakukan blokade terhadap Portugis di Malaka.
Oleh karena Adipati Unus meninggal tidak meninggalkan putra mahkota, maka
Adipati Unus digantikan oleh salah seorang adiknya yang bernama Raden
Trenggana.
3.
Sultan
Trenggana (1521-1546 M)
Sultan
Trenggana dilantik menjadi raja Demak oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar
Sultan Ahmad Abdul Arifin. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Kerajaan
Demak mencapai puncak kejayaannya dan agama lslam berkembang lebih luas. Pada
tahun 1522M Demak mengirimkan pasukan ke Jawa Barat yang dipimpin oleh
Fatahillah. Tujuan pengirirnan tersebut untuk menggagalkan terjadinya hubungan
antara Kerajaan Pajajaran dan Portugis. Fatahillah berhasil mengusir Portugis
dan menduduki Banten dan Cirebon, kernudian Fatahillah mengganti nama Sunda
Kelapa menjadi Jayakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 22 Juni 1527
M, kemudian diperingati sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Dalam
perluasan pengaruh Demak di Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana.
Satu per satu daerah di Jatim, seperti Madiun, Gresik, Tuban, Singasari, dan
Blambangan berhasil dikuasai. Namun, ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546
M, Sultan Trenggana gugur.
c.
Kehidupan
Sosial
Kehidupan
sosial masyarakat Kerajaan Demak telah diatur sesuai dengan ajaran lslam,
tetapi ada pula masyarakat yang masih menjalankan tradisi lama. Sehingga,
muncullah kehidupan sosial masyarakat yang merupakan perpaduan antara agama
lslam dan tradisi lama (Hindu-Buddha).
d.
Kehidupan
Ekonomi
Dilihat
dari segi ekonomi, Demak sebagai kerajaan maritim, menjalankan fungsinya
sebagai penghubung atau transit daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur
dengan Malaka sebagai pasaran di bagian barat. Perekonomian Demak dapat
berkembang dengan pesat di dunia maritim karena didukung oleh penghasil dalam
bidang agraris yang cukup besar.
e.
Kehidupan
Budaya
Di
bidang budaya, terlihat jelas dengan adanya pembangunanMasjid Agung
Demak yang terkenal dengan salah satu tiang utamanya terbuat dari kumpulan
sisa-sisa kayu yang dipakai untuk membuat masjid itu sendiri yang disebut soko
tatal. Di pendapa (serambi depan masjid) itulah Sunan Kalijaga(pemimpin
pembangunan masjid) meletakkan dasar-dasar syahadatain (perayaan Sekaten).
Tujuannya ialah untuk memperoleh banyak pengikut agama Islam. Tradisi
Sekaten itu sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta, Surakarta, dan
Cirebon.
f.
Faktor
Kemajuan
Beberapa faktor penyebab
kemajuaan kerajaan ini adalah :
1. Mundur dan runtuhnya Majapahit,
2. Raden Patah, seorang keturunan Raja
Majapahit Brawijaya V mendapat dukungan dari parawali yang sangat dihormati,
3. Banyak adipati pesisir yang tidak
puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah,
4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
5. Pusaka kerajaan Majapahti sebagai
lambang pemegang kuasa diberikan kepada Raden Patah.
g.
Faktor
kemunduran
Beberapa faktor penyebab
kemunduran kerajaan ini adalah :
1. Terjadi pertikaian antarkeluarga
sepeninggal Sultan Trenggana,
2. Naiknya Arya Penangsang ke
tahta kerajaan,
3. Arya Penangsang dapat dikalahkan
Jaka Tingkir.